Arsitek Masjid 99 Kubah Makassar menghadirkan sebuah ikon arsitektur Islam modern yang memukau di jantung Sulawesi Selatan. Masjid yang berdiri megah di tepi Pantai Losari ini bukan sekadar tempat ibadah, melainkan sebuah manifestasi dari perpaduan visioner antara spiritualitas, budaya lokal, dan inovasi desain yang menawan.
Desainnya yang unik dengan 99 kubah mencerminkan keagungan Asmaul Husna, sekaligus mengintegrasikan kekayaan budaya Makassar ke dalam setiap detailnya. Kehadirannya tidak hanya memperindah lanskap kota, tetapi juga menjadi pusat kegiatan keagamaan dan daya tarik wisata yang signifikan bagi banyak kalangan.
Latar Belakang Pembangunan Masjid 99 Kubah Makassar

Pembangunan sebuah ikon religius monumental seringkali berakar dari sebuah visi besar yang melampaui sekadar kebutuhan akan tempat ibadah. Masjid 99 Kubah di Makassar, dengan arsitektur megahnya yang kini menjadi salah satu penanda kota, juga lahir dari semangat dan cita-cita luhur untuk menghadirkan sebuah pusat kegiatan keagamaan yang representatif, modern, serta mampu merefleksikan kekayaan budaya lokal. Gagasan untuk mendirikan masjid ini bukan hanya tentang memperbanyak jumlah tempat shalat, melainkan lebih jauh sebagai upaya memperkuat identitas keislaman dan peradaban di Sulawesi Selatan.
Visi dan Inspirasi Awal Pembangunan
Motivasi utama di balik gagasan pembangunan Masjid 99 Kubah adalah keinginan kuat untuk menciptakan sebuah mahakarya arsitektur Islam yang modern, namun tetap mengakar pada nilai-nilai lokal. Visi ini didorong oleh harapan agar masjid tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah semata, tetapi juga menjadi pusat pendidikan, kebudayaan, dan silaturahmi bagi umat. Desain dengan 99 kubah, yang merepresentasikan 99 Asmaul Husna, dipilih untuk memberikan makna filosofis yang mendalam serta daya tarik visual yang unik dan khas.
“Pembangunan Masjid 99 Kubah ini merupakan perwujudan dari cita-cita luhur untuk menghadirkan sebuah rumah ibadah yang tidak hanya megah secara fisik, tetapi juga kaya akan nilai spiritual dan kebudayaan, menjadi mercusuar peradaban Islam di Sulawesi Selatan.”
Inspirasi desain juga banyak diambil dari kekayaan motif dan ornamen tradisional Bugis-Makassar, yang dipadukan dengan sentuhan modern untuk menciptakan harmoni estetika yang memukau. Konsep ini diharapkan mampu menarik perhatian masyarakat luas, baik lokal maupun mancanegara, serta menumbuhkan rasa bangga akan warisan budaya daerah.
Proses Strategis Pemilihan Lokasi
Pemilihan lokasi untuk proyek sebesar Masjid 99 Kubah tentu bukan perkara mudah dan memerlukan pertimbangan yang sangat matang dari berbagai aspek. Lokasi yang ideal harus strategis, mudah diakses, dan memiliki potensi untuk menjadi pusat keramaian baru. Setelah melalui serangkaian kajian dan survei, akhirnya diputuskan bahwa kawasan Centre Point of Indonesia (CPI) di Makassar adalah pilihan yang paling tepat.Beberapa alasan krusial yang mendasari pemilihan lokasi tersebut meliputi:
- Aksesibilitas Tinggi: Kawasan CPI berada di jantung kota Makassar yang sedang berkembang pesat, menjadikannya sangat mudah dijangkau dari berbagai penjuru kota dan sekitarnya.
- Potensi Pengembangan: Lokasi ini merupakan area reklamasi baru yang dirancang sebagai pusat bisnis, hiburan, dan pemerintahan modern, sehingga keberadaan masjid akan semakin memperkuat citra kawasan tersebut.
- Pemandangan Estetis: Berada di tepi pantai, lokasi ini menawarkan pemandangan laut yang indah, memberikan nilai tambah estetika dan ketenangan bagi para jamaah.
- Lahan yang Memadai: Tersedianya lahan yang luas di kawasan CPI memungkinkan pembangunan masjid dengan skala besar dan fasilitas pendukung yang lengkap tanpa kendala ruang.
Proses pemilihan lokasi ini melibatkan berbagai pihak, mulai dari pemerintah daerah, perencana kota, hingga para ahli tata ruang, untuk memastikan bahwa keputusan yang diambil adalah yang terbaik bagi keberlangsungan proyek dan manfaat jangka panjang bagi masyarakat.
Menghadapi Tantangan Awal Perencanaan Proyek
Setiap proyek berskala monumental pasti akan menghadapi serangkaian tantangan, dan pembangunan Masjid 99 Kubah pun tidak terkecuali. Tahap perencanaan awal merupakan fase krusial yang penuh dengan dinamika dan membutuhkan solusi kreatif. Salah satu tantangan terbesar adalah menyelaraskan visi arsitektur yang ambisius dengan ketersediaan sumber daya dan regulasi yang ada.Tantangan-tantangan awal yang dihadapi meliputi:
- Desain Arsitektur Kompleks: Konsep 99 kubah dengan detail ornamen yang rumit memerlukan perhitungan struktural yang presisi dan pemilihan material yang tepat agar tetap kokoh dan estetis. Ini membutuhkan kolaborasi erat antara arsitek, insinyur sipil, dan seniman.
- Pendanaan Proyek: Sebagai proyek besar, kebutuhan dana yang tidak sedikit menjadi tantangan tersendiri. Diperlukan strategi penggalangan dana yang efektif, baik dari pemerintah maupun sumbangan masyarakat, untuk memastikan keberlanjutan proyek.
- Perizinan dan Regulasi: Proses perizinan pembangunan di kawasan reklamasi seperti CPI memiliki prosedur yang ketat. Tim harus memastikan semua aspek hukum dan lingkungan terpenuhi sebelum konstruksi dapat dimulai.
- Aspek Lingkungan dan Geoteknik: Karena berlokasi di area reklamasi, studi geoteknik tanah yang mendalam sangat penting untuk memastikan stabilitas pondasi bangunan. Tantangan ini membutuhkan solusi rekayasa yang inovatif dan cermat.
Semua tantangan ini ditangani dengan perencanaan yang matang, studi kelayakan yang komprehensif, serta diskusi intensif antara tim proyek, konsultan, dan pihak berwenang untuk mencari solusi terbaik.
Perjalanan dari Gagasan Hingga Peletakan Batu Pertama
Perjalanan pembangunan Masjid 99 Kubah dimulai dari sebuah gagasan visioner yang kemudian bertransformasi menjadi rencana konkret melalui serangkaian tahapan penting. Momen-momen kunci ini menandai transisi dari impian menjadi kenyataan.Tahapan penting dalam inisiasi proyek hingga peletakan batu pertama antara lain:
- Inisiasi dan Studi Kelayakan: Ide pembangunan masjid besar ini pertama kali digulirkan dan diikuti dengan studi kelayakan menyeluruh untuk menilai potensi, kebutuhan, dan tantangan yang mungkin muncul.
- Sayembara Desain: Untuk mendapatkan desain terbaik yang mampu merepresentasikan visi awal, sebuah sayembara desain arsitektur diadakan. Desain yang terpilih kemudian disempurnakan oleh tim arsitek dan insinyur.
- Pembentukan Tim Proyek: Setelah desain final disetujui, dibentuklah tim proyek khusus yang bertanggung jawab atas koordinasi seluruh aspek pembangunan, mulai dari teknis, finansial, hingga administratif.
- Pengurusan Administrasi dan Perizinan: Proses panjang pengurusan berbagai dokumen legal, perizinan pembangunan, dan analisis dampak lingkungan dilakukan secara paralel untuk memastikan semua persyaratan terpenuhi.
- Peletakan Batu Pertama (Groundbreaking): Puncak dari fase perencanaan dan inisiasi adalah upacara peletakan batu pertama yang dilaksanakan pada tanggal 10 Maret 2017. Momen ini menandai dimulainya secara resmi fase konstruksi fisik masjid, dihadiri oleh berbagai tokoh penting, ulama, dan masyarakat luas, sebagai simbol harapan dan kebersamaan dalam mewujudkan impian besar ini.
Momen peletakan batu pertama ini menjadi titik balik penting, mengubah sebuah gagasan di atas kertas menjadi sebuah proyek nyata yang akan mengubah lanskap kota Makassar dan menjadi kebanggaan bagi umat Islam.
Makna Simbolis 99 Kubah: Arsitek Masjid 99 Kubah Makassar

Masjid 99 Kubah Makassar tidak hanya memukau dengan kemegahan arsitekturnya, tetapi juga menyimpan kedalaman filosofi yang terwujud dalam setiap elemen desainnya. Salah satu aspek paling menonjol dan kaya makna adalah penggunaan 99 kubah yang menghiasi bangunannya. Jumlah kubah ini bukan sekadar pilihan estetika, melainkan representasi nilai-nilai spiritual dan budaya yang sangat kental, menjadikannya sebuah penanda keagungan dan kearifan.
Asmaul Husna sebagai Inspirasi Utama
Penggunaan 99 kubah pada desain Masjid 99 Kubah secara langsung merujuk pada Asmaul Husna, yaitu 99 nama baik Allah SWT dalam ajaran Islam. Filosofi ini menjadi fondasi spiritual yang kuat, mengingatkan setiap pengunjung dan jemaah akan keesaan dan kebesaran Sang Pencipta. Setiap kubah, seolah-olah, adalah representasi visual dari salah satu sifat ilahi tersebut, mengajak umat untuk merenungkan makna dan implikasinya dalam kehidupan sehari-hari.
Kaitan dengan Asmaul Husna ini bukan hanya simbolis, melainkan juga berfungsi sebagai pengingat konstan akan:
- Keesaan Allah: Menekankan bahwa setiap sifat dan nama adalah bagian dari satu Dzat yang Maha Kuasa.
- Keagungan Ilahi: Mengajak umat untuk memahami dan mengagumi kesempurnaan sifat-sifat Allah.
- Pencarian Ilmu: Mendorong jemaah untuk terus mempelajari dan menghayati makna di balik setiap nama, memperdalam pemahaman spiritual mereka.
Dengan demikian, 99 kubah tidak hanya membentuk siluet yang indah, tetapi juga berfungsi sebagai media dakwah visual yang tak lekang oleh waktu, memancarkan pesan-pesan ketuhanan yang mendalam.
Refleksi Nilai Keislaman dan Budaya Lokal
Selain kaitan dengan Asmaul Husna, jumlah 99 kubah juga merefleksikan nilai-nilai keislaman universal serta kearifan lokal Makassar. Dalam Islam, angka ganjil, khususnya yang mendekati kesempurnaan seperti 99 (mendekati 100), seringkali dianggap memiliki makna spiritual yang mendalam. Ini melambangkan usaha manusia untuk mencapai kesempurnaan spiritual dan kedekatan dengan Tuhan.
Lebih jauh, integrasi nilai-nilai ini juga terlihat dalam:
- Kesempurnaan Spiritual: Angka 99 melambangkan puncak dari upaya manusia untuk memahami dan mengagumi sifat-sifat Allah, mencerminkan perjalanan spiritual yang tak berkesudahan.
- Identitas Budaya Makassar: Meskipun inspirasi utamanya adalah Islam, desain ini juga mengadopsi elemen yang selaras dengan kekayaan budaya lokal. Masyarakat Bugis-Makassar dikenal memiliki kekayaan simbolisme dan filosofi hidup yang kuat, dan angka-angka seringkali memiliki makna tersendiri dalam tradisi mereka. Penggunaan kubah yang berulang dan harmonis ini dapat diinterpretasikan sebagai manifestasi dari nilai-nilai kebersamaan dan keteraturan yang dijunjung tinggi.
- Estetika Lokal: Desain kubah yang berulang dan membentuk pola tertentu juga mencerminkan keindahan geometris yang sering ditemukan dalam seni Islam dan ornamen tradisional di Sulawesi Selatan, menciptakan harmoni antara ajaran agama dan ekspresi seni budaya setempat.
“Setiap kubah pada masjid ini adalah sebuah bisikan. Bisikan tentang salah satu nama Allah, sebuah pengingat akan kebesaran-Nya yang tak terbatas. Kami ingin masjid ini bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga sebuah monumen spiritual yang mengajak setiap mata dan hati untuk merenung, menghubungkan diri dengan 99 sifat kesempurnaan Ilahi. Ini adalah jembatan antara seni, arsitektur, dan spiritualitas yang mendalam, selaras dengan jiwa Islam dan kearifan bumi Makassar.”
Pengaruh Budaya Lokal dan Modernisasi dalam Desain

Masjid 99 Kubah Makassar bukan sekadar tempat ibadah, melainkan sebuah mahakarya arsitektur yang dengan cermat merajut benang-benang budaya lokal Makassar dengan sentuhan modern. Desainnya menjadi jembatan yang menghubungkan kekayaan tradisi masa lalu dengan visi masa depan, menciptakan identitas visual yang unik dan penuh makna bagi kota ini.
Integrasi Elemen Budaya Lokal Makassar
Dalam setiap detailnya, Masjid 99 Kubah menampilkan dedikasi untuk mengintegrasikan kekayaan budaya Makassar, baik secara tersirat maupun tersurat. Pendekatan ini memastikan bahwa masjid tidak hanya berdiri sebagai ikon keagamaan, tetapi juga sebagai representasi identitas lokal yang kuat.
- Inspirasi Phinisi: Bentuk dan siluet masjid secara halus mengambil inspirasi dari perahu Phinisi, simbol maritim kebanggaan suku Bugis-Makassar. Garis-garis atap yang melengkung dan struktur yang menjulang dapat diinterpretasikan sebagai layar atau tiang kapal yang gagah, mengingatkan pada sejarah pelayaran dan perdagangan yang panjang di Sulawesi Selatan.
- Motif Lontara dan Tenun Lokal: Ornamen pada dinding, panel interior, dan bahkan beberapa elemen eksterior, sering kali menampilkan motif yang terinspirasi dari aksara Lontara atau pola-pola tenun tradisional Bugis-Makassar. Motif geometris yang rumit atau stilasi flora dan fauna lokal diaplikasikan untuk memberikan kedalaman visual dan narasi budaya.
- Palet Warna Khas: Penggunaan warna juga tidak lepas dari pengaruh lokal. Nuansa tanah, krem, dan cokelat sering dipadukan dengan aksen emas, merah marun, atau biru yang ditemukan dalam kain-kain tradisional atau hiasan rumah adat, menciptakan atmosfer yang hangat sekaligus megah.
Perpaduan Gaya Arsitektur Tradisional dan Modern
Masjid 99 Kubah berhasil mencapai keseimbangan yang harmonis antara elemen arsitektur tradisional dan gaya modern. Perpaduan ini menghasilkan sebuah bangunan yang terasa akrab sekaligus inovatif, mencerminkan dinamika perkembangan kota Makassar.
- Struktur dan Material Kontemporer: Masjid ini dibangun dengan menggunakan material dan teknik konstruksi modern, seperti baja, beton bertulang, dan kaca. Penggunaan material ini memungkinkan terciptanya bentang ruang yang luas, pencahayaan alami yang optimal, dan ketahanan struktur yang tinggi, sejalan dengan standar arsitektur abad ke-21.
- Forma Tradisional yang Dimodernisasi: Meskipun modern dalam konstruksi, bentuk dasar masjid tetap mengacu pada arsitektur masjid klasik, terutama melalui keberadaan kubah dan menara. Namun, kubah-kubah tersebut didesain dengan sentuhan kontemporer, tidak selalu berbentuk bulat sempurna, melainkan memiliki siluet yang lebih dinamis dan futuristik, namun tetap mempertahankan esensi visual sebuah kubah.
- Desain Interior Fungsional dan Estetis: Interior masjid dirancang untuk kenyamanan dan fungsionalitas, dengan sistem tata udara dan pencahayaan yang canggih. Namun, elemen estetika tradisional tetap dijaga melalui ukiran, kaligrafi, dan pola lantai yang terinspirasi dari seni Islam dan lokal, menciptakan ruang ibadah yang khusyuk namun tetap relevan dengan zaman.
Detail Ornamen dan Motif Lokal Makassar
Untuk memahami lebih dalam kekayaan desain Masjid 99 Kubah, bayangkan sebuah ilustrasi detail yang menyoroti keindahan ornamen dan motif lokal Makassar yang diaplikasikan pada salah satu panel dinding interior. Ilustrasi tersebut akan menampilkan sebuah panel vertikal yang terbuat dari material komposit berwarna krem muda, memberikan kesan elegan dan kokoh.
Pada bagian tengah panel, terdapat pola geometris berulang yang terinspirasi dari aksara Lontara. Huruf-huruf Lontara yang memiliki bentuk melengkung dan bersudut diatur sedemikian rupa membentuk motif bintang delapan atau oktagon yang saling bertautan, menciptakan efek visual yang ritmis dan meditatif. Pola ini tidak sekadar hiasan, melainkan juga narasi visual yang menghubungkan jamaah dengan warisan literasi dan sejarah lokal.
Di sekeliling motif Lontara, terdapat bingkai dekoratif yang lebih halus, menampilkan stilasi motif “Pa’barana” atau “Pa’tedong” dari kain tenun Toraja, meskipun dengan adaptasi gaya Makassar. Motif ini berupa bentuk-bentuk menyerupai kepala kerbau atau bunga yang disusun secara simetris, diukir dengan relief rendah sehingga memberikan tekstur yang lembut namun terlihat jelas saat diterpa cahaya. Warna yang digunakan untuk detail ukiran ini adalah emas matte, memberikan kilau yang mewah tanpa terlalu mencolok, berpadu harmonis dengan warna dasar panel. Pada bagian tepi panel, terdapat garis-garis vertikal tipis yang terinspirasi dari garis-garis pada sarung Bugis, menambah kesan rapi dan tradisional. Keseluruhan desain panel ini mencerminkan perpaduan antara ketegasan Islam dan kelembutan budaya lokal, menciptakan suasana yang sakral sekaligus akrab.
Karakteristik Desain Arsitektur Masjid

Masjid 99 Kubah di Makassar tidak hanya menjadi ikon spiritual, tetapi juga sebuah mahakarya arsitektur yang memukau. Desainnya yang unik memadukan kekayaan tradisi Islam dengan sentuhan modern, menciptakan identitas visual yang kuat dan mudah dikenali. Setiap elemen dirancang dengan cermat untuk menghadirkan keindahan sekaligus fungsi yang optimal bagi para jamaah dan pengunjung.
Elemen Arsitektur Utama Masjid
Desain Masjid 99 Kubah menonjolkan beberapa elemen arsitektur kunci yang menjadi ciri khasnya. Dari kejauhan, kubah-kubahnya yang berjajar rapi sudah menarik perhatian, sementara menara-menara tinggi menambah kesan megah. Fasad masjid juga dirancang dengan detail yang kaya, menciptakan harmoni visual yang indah.
Material Bangunan dan Pemilihannya, Arsitek masjid 99 kubah makassar
Pemilihan material dalam pembangunan Masjid 99 Kubah menjadi faktor krusial yang menunjang estetika dan durabilitas. Bahan-bahan yang digunakan tidak hanya mempertimbangkan aspek kekuatan dan ketahanan terhadap cuaca, tetapi juga kemudahan perawatan dan kesesuaian dengan konsep desain keseluruhan. Kombinasi material modern dan tradisional diaplikasikan untuk mencapai keseimbangan antara fungsi dan keindahan. Misalnya, penggunaan beton bertulang memberikan kekuatan struktural yang kokoh, sementara sentuhan GRC (Glassfibre Reinforced Cement) memungkinkan pembentukan ornamen detail yang ringan namun tahan lama.
Kaca digunakan untuk menciptakan pencahayaan alami yang optimal di dalam masjid, mengurangi kebutuhan akan penerangan buatan di siang hari. Selain itu, material keramik dan batu alam juga dipilih untuk area tertentu guna menambah kesan alami dan elegan, sekaligus memastikan lantai dan dinding mudah dibersihkan dan dirawat.
Rincian Elemen Kunci Masjid
Untuk memahami lebih dalam mengenai keunikan arsitektur Masjid 99 Kubah, mari kita telusuri beberapa elemen kuncinya beserta deskripsi dan fungsi atau maknanya. Setiap bagian masjid ini memiliki peran penting dalam membentuk keseluruhan identitas visual dan pengalaman spiritual bagi mereka yang mengunjunginya.
| Elemen Arsitektur | Deskripsi | Fungsi/Makna |
|---|---|---|
| Kubah Utama | Satu kubah berukuran paling besar yang mendominasi bagian tengah atap masjid, seringkali dihiasi dengan kaligrafi atau ornamen geometris yang indah. | Menjadi titik fokus visual utama, melambangkan keesaan Tuhan (tauhid), serta menyediakan ruang akustik yang baik di dalam ruang salat utama. |
| Kubah-kubah Kecil | Puluhan kubah berukuran lebih kecil yang mengelilingi kubah utama dan tersebar di berbagai bagian atap masjid, menciptakan pola yang berulang dan dinamis. | Secara visual memperkaya siluet masjid, menambah kesan megah dan unik. Juga membantu dalam distribusi cahaya dan sirkulasi udara di area bawahnya. |
| Menara | Dua menara tinggi yang menjulang di sisi masjid, biasanya dengan desain ramping dan puncak yang meruncing, dilengkapi dengan balkon atau jendela kecil. | Secara tradisional digunakan sebagai tempat muazin mengumandangkan azan. Secara arsitektural, menara berfungsi sebagai penanda visual yang kuat, memberikan keseimbangan pada keseluruhan struktur dan menambah kesan agung. |
| Fasad | Bagian depan masjid yang menghadap ke luar, dihiasi dengan pola geometris, ukiran, atau kaligrafi, seringkali menggunakan perpaduan warna cerah seperti merah, oranye, dan kuning. | Memberikan kesan pertama yang kuat dan menarik bagi pengunjung. Mencerminkan identitas dan gaya arsitektur masjid, sekaligus berfungsi sebagai “wajah” bangunan yang menyambut jamaah. |
| Mihrab | Relung atau ceruk di dinding kiblat (arah Ka’bah) di dalam ruang salat utama, seringkali dihias dengan ukiran atau kaligrafi indah. | Menunjukkan arah kiblat bagi jamaah saat salat. Juga menjadi tempat imam memimpin salat, serta berfungsi sebagai elemen dekoratif penting yang menonjolkan kesucian dan arah ibadah. |
Inovasi dan Teknologi dalam Pembangunan

Pembangunan sebuah mahakarya arsitektur seperti Masjid 99 Kubah di Makassar tidak lepas dari sentuhan inovasi dan teknologi terkini. Proyek ambisius ini bukan hanya menonjolkan keindahan estetika, tetapi juga mengintegrasikan berbagai teknik konstruksi modern dan pendekatan keberlanjutan yang memastikan fungsionalitas dan efisiensi jangka panjang. Setiap detail, mulai dari struktur dasar hingga sistem operasional, dirancang dengan mempertimbangkan kemajuan teknologi untuk menciptakan sebuah tempat ibadah yang ikonik dan relevan di era modern.
Penerapan Teknik Konstruksi Modern
Dalam merealisasikan desain arsitektur yang unik dan menantang, pembangunan Masjid 99 Kubah memanfaatkan beragam teknik konstruksi dan material modern. Pendekatan ini esensial untuk menjamin kekuatan struktural, ketahanan terhadap kondisi lingkungan, serta presisi dalam detail arsitektur yang rumit.
-
Analisis Struktural Canggih: Penggunaan perangkat lunak simulasi dan pemodelan tiga dimensi (3D) memungkinkan para insinyur untuk menganalisis perilaku struktur masjid secara mendalam. Ini termasuk pengujian beban angin, gempa, dan distribusi berat yang kompleks dari 99 kubah, memastikan setiap elemen mampu menopang diri dengan aman dan efisien.
-
Material Komposit dan Baja Ringan: Untuk mencapai bentuk kubah yang elegan dan mengurangi beban keseluruhan, kombinasi material komposit dan struktur baja ringan diterapkan. Material ini menawarkan rasio kekuatan-terhadap-berat yang tinggi, memungkinkan bentangan yang lebih luas tanpa pilar penopang yang masif, serta mempercepat proses konstruksi.
-
Sistem Prefabrikasi: Beberapa komponen struktural dan dekoratif mungkin telah diproduksi di luar lokasi (prefabrikasi) dengan standar kualitas tinggi, kemudian diangkut dan dipasang di lokasi proyek. Metode ini tidak hanya meningkatkan efisiensi waktu pembangunan tetapi juga mengurangi limbah di lokasi konstruksi.
-
Teknologi Beton Mutakhir: Pemanfaatan jenis beton khusus dengan karakteristik kekuatan dan durabilitas yang ditingkatkan, seperti beton berkekuatan tinggi atau beton self-compacting, memungkinkan pembentukan elemen-elemen struktural yang kompleks dengan presisi dan kekuatan optimal.
Aspek Keberlanjutan dan Desain Ramah Lingkungan
Komitmen terhadap keberlanjutan menjadi salah satu pilar penting dalam desain dan operasional Masjid 99 Kubah. Pendekatan ramah lingkungan diintegrasikan untuk meminimalkan dampak ekologis dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya alam, sejalan dengan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan.
-
Pencahayaan Alami Optimal: Desain masjid secara cerdas memanfaatkan bukaan dan orientasi bangunan untuk memaksimalkan masuknya cahaya matahari. Ini mengurangi ketergantungan pada pencahayaan buatan selama siang hari, menghemat energi listrik secara signifikan.
-
Sistem Ventilasi Pasif: Arsitektur masjid dirancang untuk memfasilitasi sirkulasi udara alami, memanfaatkan perbedaan tekanan dan efek cerobong asap untuk menciptakan kenyamanan termal di dalam ruangan tanpa perlu pendingin udara yang berlebihan. Ini sangat relevan untuk iklim tropis Makassar yang cenderung panas.
-
Manajemen Air Hujan: Sistem pengumpul dan pengolahan air hujan diimplementasikan untuk memenuhi kebutuhan non-potable seperti penyiraman taman atau toilet. Ini membantu mengurangi konsumsi air bersih dari sumber utama dan berkontribusi pada konservasi air.
-
Material Lokal dan Daur Ulang: Pemilihan material konstruksi juga mempertimbangkan aspek keberlanjutan, dengan prioritas pada penggunaan material lokal untuk mengurangi jejak karbon transportasi, serta material daur ulang atau yang memiliki kandungan daur ulang.
-
Efisiensi Energi: Selain pencahayaan alami, penggunaan lampu LED hemat energi dan sistem manajemen bangunan (Building Management System/BMS) untuk mengontrol pencahayaan, ventilasi, dan sistem lainnya secara otomatis juga diterapkan untuk mengoptimalkan konsumsi energi.
Gambaran Ilustrasi Penampang Melintang Masjid
Sebuah ilustrasi penampang melintang Masjid 99 Kubah akan memperlihatkan secara jelas bagaimana inovasi struktural dan sistem pencahayaan alami bekerja secara harmonis. Dari pandangan ini, kita bisa mengamati detail-detail yang sering tersembunyi namun krusial bagi keindahan dan fungsionalitas masjid.
Penampang melintang masjid ini akan menampilkan kerangka struktural utama yang kompleks namun ringan, menopang 99 kubah yang ikonik. Di bagian tengah, sebuah kubah utama yang lebih besar menjadi pusat gravitasi visual dan struktural. Rangka-rangka baja ringan atau komposit yang elegan akan terlihat membentuk jaring-jaring penopang di bawah setiap kubah, menunjukkan presisi rekayasa modern yang memungkinkan bentuk-bentuk organik ini berdiri kokoh.
Pada bagian atap, terlihat celah-celah atau skylight yang dirancang strategis, memungkinkan cahaya matahari menembus masuk dan menerangi ruang salat utama dengan lembut. Cahaya ini tidak langsung jatuh ke lantai, melainkan dipantulkan atau disebarkan melalui panel-panel diffuser, menciptakan suasana yang tenang dan sakral tanpa silau.
Dinding-dinding vertikal masjid akan memperlihatkan ketebalan yang bervariasi, dengan beberapa area memiliki rongga udara internal atau lapisan insulasi untuk mengelola suhu. Di bagian bawah, sistem ventilasi alami mungkin ditunjukkan melalui bukaan-bukaan rendah yang menarik udara sejuk, sementara udara panas keluar melalui bukaan di bagian atas, mengikuti prinsip efek cerobong.
Struktur interior juga akan menyoroti penggunaan material lokal yang memberikan tekstur dan warna khas, berpadu dengan sentuhan modern pada elemen-elemen fungsional. Keseluruhan gambaran menunjukkan perpaduan antara keahlian tradisional dan teknologi canggih, menciptakan sebuah ruang ibadah yang tidak hanya megah tetapi juga cerdas dalam desain dan operasionalnya.
Detail Interior dan Eksterior yang Memukau

Masjid 99 Kubah Makassar bukan hanya sebuah ikon arsitektur dari kejauhan, tetapi juga menyimpan keindahan yang memukau saat didekati dan dijelajahi. Setiap sudutnya dirancang dengan cermat, menghadirkan perpaduan estetika dan fungsionalitas yang menciptakan pengalaman spiritual mendalam bagi setiap pengunjung. Dari ornamen kaligrafi yang anggun hingga penataan ruang yang lapang, detail-detail ini menjadikan masjid ini sebuah mahakarya yang layak dikagumi.
Keindahan Interior Masjid
Memasuki area dalam Masjid 99 Kubah, pengunjung akan langsung disambut oleh kemegahan ruang salat utama yang dirancang untuk menampung ribuan jemaah. Keindahan interiornya diperkaya dengan sentuhan artistik yang mendalam, menciptakan suasana khusyuk dan nyaman.
- Kaligrafi dan Ornamen: Dinding-dinding dan pilar masjid dihiasi dengan kaligrafi Arab yang indah, menampilkan ayat-ayat suci Al-Qur’an dengan gaya tulisan yang elegan. Ornamen geometris khas Islam juga turut mempercantik setiap elemen, mulai dari mihrab, mimbar, hingga detail pada langit-langit, yang semuanya dipadukan dengan palet warna yang menenangkan.
- Penataan Ruang Salat: Ruang salat utama didesain lapang dan terbuka, memungkinkan aliran udara yang baik dan pandangan yang tidak terhalang ke arah mihrab. Karpet tebal yang membentang luas menambah kenyamanan bagi jemaah, sementara deretan pilar kokoh yang menopang struktur kubah memberikan kesan megah tanpa mengurangi keleluasaan bergerak.
- Material Pilihan: Penggunaan material berkualitas tinggi seperti marmer, granit, dan kayu pilihan terlihat pada lantai, dinding, serta ukiran-ukiran yang menghiasi interior. Kombinasi material ini tidak hanya menambah estetika tetapi juga memastikan daya tahan bangunan dalam jangka panjang.
Pemanfaatan Pencahayaan untuk Suasana Sakral
Salah satu aspek penting yang menunjang keindahan interior Masjid 99 Kubah adalah perancangan sistem pencahayaan yang optimal. Perpaduan cahaya alami dan buatan dimanfaatkan secara cerdas untuk menciptakan suasana yang sakral, tenang, dan nyaman sepanjang waktu.
Pada siang hari, cahaya matahari masuk melalui jendela-jendela besar dan celah-celah khusus pada struktur kubah, menerangi ruang salat dengan lembut. Cahaya alami ini tidak hanya mengurangi ketergantungan pada penerangan buatan, tetapi juga menonjolkan detail-detail arsitektur dan warna-warna pada ornamen. Efek cahaya yang masuk memberikan dimensi spiritual tersendiri, seolah menghubungkan jemaah dengan alam semesta.
Sementara itu, pada malam hari atau saat kondisi pencahayaan alami kurang, sistem pencahayaan buatan mengambil alih peranan penting. Lampu-lampu gantung kristal yang megah menggantung di tengah ruang salat, memancarkan cahaya hangat yang merata. Selain itu, lampu-lampu tersembunyi (recessed lighting) di langit-langit dan dinding menyoroti kaligrafi serta ornamen, menciptakan kedalaman visual dan memperkuat nuansa keagamaan. Pengaturan pencahayaan ini dirancang agar tidak menyilaukan mata, sehingga jemaah dapat beribadah dengan tenang dan fokus.
Tata Letak Eksterior dan Area Publik
Tidak hanya interiornya, area eksterior Masjid 99 Kubah juga dirancang dengan perhatian tinggi, menjadikannya lebih dari sekadar tempat ibadah, melainkan juga pusat kegiatan komunitas dan ruang publik yang nyaman. Tata letak eksterior ini mendukung fungsi masjid sebagai titik kumpul dan sarana interaksi sosial.
| Elemen Eksterior | Deskripsi dan Fungsi |
|---|---|
| Taman Hijau | Di sekeliling masjid terdapat area taman yang ditata apik dengan berbagai jenis tanaman tropis dan pepohonan rindang. Taman ini berfungsi sebagai paru-paru kota kecil, memberikan kesegaran udara, serta menciptakan pemandangan yang menyejukkan mata, kontras dengan struktur masjid yang megah. |
| Plaza Terbuka | Area plaza yang luas membentang di depan masjid, dilapisi dengan paving block atau batu alam yang rapi. Plaza ini sering digunakan untuk salat Idul Fitri dan Idul Adha saat kapasitas di dalam masjid tidak mencukupi, serta menjadi tempat berkumpul jemaah sebelum atau sesudah salat. |
| Area Publik dan Fasilitas Pendukung | Di sekitar kompleks masjid juga tersedia berbagai fasilitas publik seperti area parkir yang memadai, toilet dan tempat wudu yang bersih, serta kios-kios kecil yang menjual makanan atau suvenir. Fasilitas ini dirancang untuk menunjang kenyamanan pengunjung dan jemaah, sekaligus mengintegrasikan masjid dengan kehidupan kota di sekitarnya. |
| Kolam Refleksi | Beberapa kolam refleksi dangkal ditempatkan di area tertentu di sekitar masjid. Selain berfungsi sebagai elemen estetika yang memperindah pemandangan, kolam ini juga memberikan efek menenangkan dan memantulkan siluet masjid, menciptakan komposisi visual yang menawan terutama saat senja. |
“Perpaduan harmoni antara keindahan interior yang sakral dan tata letak eksterior yang fungsional menjadikan Masjid 99 Kubah sebagai pusat spiritual dan sosial yang berdenyut di jantung Makassar.”
Peran sebagai Ikon Kota dan Pusat Kegiatan Keagamaan

Masjid 99 Kubah di Makassar telah melampaui fungsinya sebagai tempat ibadah semata. Keberadaannya kini menjelma menjadi sebuah simbol kebanggaan yang kuat serta identitas baru bagi masyarakat Kota Makassar, menarik perhatian baik dari warga lokal maupun wisatawan. Desain arsitekturnya yang unik dan megah menjadikannya titik fokus visual yang tak terhindarkan, menandai cakrawala kota dengan kemegahan spiritual.Masjid ini secara cepat menjadi penanda geografis dan kultural yang signifikan, merefleksikan kemajuan serta semangat religius kota.
Lebih dari sekadar bangunan fisik, Masjid 99 Kubah berfungsi sebagai cerminan aspirasi masyarakat Makassar dalam memadukan tradisi keagamaan dengan sentuhan modernitas. Perannya sebagai ikon kota semakin diperkuat dengan kemampuannya menyatukan berbagai elemen masyarakat dalam satu payung spiritual dan sosial.
Pusat Kegiatan Keagamaan dan Sosial
Selain sebagai ikon, Masjid 99 Kubah juga aktif berperan sebagai pusat kegiatan keagamaan dan sosial yang dinamis bagi masyarakat sekitar. Berbagai acara rutin diselenggarakan di sini, mulai dari kajian agama, ceramah umum, hingga perayaan hari besar Islam yang selalu ramai dihadiri jemaah dari berbagai penjuru. Kegiatan-kegiatan ini tidak hanya memperkaya pemahaman spiritual masyarakat, tetapi juga mempererat tali silaturahmi antarwarga.Dampak positif dari kegiatan-kegiatan tersebut sangat terasa dalam kehidupan sosial.
Masjid ini sering menjadi lokasi bakti sosial, pengumpulan donasi untuk mereka yang membutuhkan, serta program pendidikan agama bagi anak-anak dan remaja. Kehadiran Masjid 99 Kubah sebagai pusat aktivitas ini turut menumbuhkan rasa kebersamaan dan kepedulian sosial, menjadikannya lebih dari sekadar tempat ibadah, melainkan juga wadah bagi pengembangan komunitas yang harmonis dan religius.
Tiga Peran Utama dalam Kehidupan Masyarakat
Masjid 99 Kubah memainkan peran multidimensional yang krusial dalam kehidupan spiritual dan sosial masyarakat Makassar. Fungsi-fungsi ini menjadikannya salah satu pilar penting dalam dinamika kota. Berikut adalah tiga peran utama yang diemban oleh masjid megah ini:
- Sebagai simbol kebanggaan dan identitas kota yang baru, mencerminkan kemajuan dan kekayaan budaya Makassar. Kehadirannya memberikan rasa memiliki dan kebanggaan tersendiri bagi warga, serta menjadi daya tarik bagi pengunjung dari luar kota.
- Menjadi pusat kegiatan keagamaan yang aktif, rutin menyelenggarakan ibadah, kajian, dan perayaan hari besar Islam. Ini memfasilitasi peningkatan pemahaman agama dan penguatan spiritual bagi jemaah.
- Berfungsi sebagai hub sosial dan komunitas, tempat diselenggarakannya berbagai acara sosial, bakti sosial, dan program pendidikan. Peran ini mendorong interaksi positif, kepedulian, dan kohesi sosial di antara masyarakat Makassar.
Daya Tarik Wisata dan Edukasi
Masjid 99 Kubah di Makassar telah berkembang menjadi sebuah destinasi yang menarik perhatian, tidak hanya sebagai pusat ibadah, tetapi juga sebagai magnet bagi wisatawan dan lembaga edukasi yang penting. Kehadirannya menawarkan pengalaman yang unik bagi setiap pengunjung yang ingin menjelajahi keindahan arsitektur Islam serta memperkaya pengetahuan mengenai nilai-nilai keagamaan dan sejarah lokal.
Masjid sebagai Destinasi Wisata Populer
Sebagai salah satu mahakarya arsitektur modern, Masjid 99 Kubah secara konsisten menarik perhatian wisatawan dari berbagai penjuru. Daya tarik utamanya terletak pada desainnya yang megah dan lokasinya yang strategis, menciptakan pemandangan yang memukau dan mudah diakses. Masjid ini tidak hanya menawarkan ketenangan spiritual, tetapi juga pengalaman visual yang mengesankan, menjadikannya pilihan utama bagi mereka yang mencari wisata religi sekaligus mengagumi karya seni bangunan.
Popularitas Masjid 99 Kubah sebagai destinasi wisata didukung oleh beberapa faktor:
- Keunikan Arsitektur: Meskipun detail desain tidak dibahas secara mendalam, bentuk dan skala masjid ini sudah cukup menarik perhatian.
- Lokasi Strategis: Posisinya yang mudah dijangkau di pusat kota atau area publik membuatnya sering dikunjungi.
- Suasana yang Mendalam: Lingkungan masjid menawarkan ketenangan dan keagungan yang dicari oleh pengunjung untuk refleksi dan kekaguman.
- Daya Tarik Fotografi: Keindahan visualnya, terutama saat cahaya alami atau pencahayaan buatan, menjadikannya objek favorit para fotografer dan pengunjung yang ingin mengabadikan momen.
Potensi Masjid sebagai Pusat Edukasi
Lebih dari sekadar tempat ibadah dan tujuan wisata, Masjid 99 Kubah memiliki potensi besar untuk berfungsi sebagai pusat edukasi yang komprehensif. Melalui berbagai program dan fasilitas, masjid ini dapat menjadi sarana pembelajaran yang efektif mengenai berbagai aspek, mulai dari arsitektur Islam hingga nilai-nilai keagamaan yang universal.
Beberapa potensi edukasi yang dapat dikembangkan meliputi:
- Pembelajaran Arsitektur Islam: Masjid ini dapat menjadi contoh nyata untuk memahami prinsip-prinsip dasar arsitektur Islam, seperti penggunaan pola geometris, kaligrafi, dan elemen desain lainnya yang relevan.
- Edukasi Sejarah Lokal: Dengan mengintegrasikan narasi sejarah Makassar dan perannya dalam perkembangan Islam di wilayah tersebut, masjid dapat memperkaya pemahaman pengunjung tentang konteks budaya dan sejarah setempat.
- Penguatan Nilai-nilai Keagamaan: Melalui program ceramah, diskusi, atau pameran interaktif, masjid dapat mempromosikan nilai-nilai toleransi, perdamaian, dan persatuan yang diajarkan dalam Islam.
- Program Kunjungan Terpandu: Pemandu yang terlatih dapat memberikan informasi mendalam kepada pengunjung tentang fungsi, makna, dan sejarah masjid, menjadikannya pengalaman yang lebih edukatif.
Pemandangan Malam Hari yang Memukau
Ketika senja tiba dan lampu-lampu mulai menyala, Masjid 99 Kubah bertransformasi menjadi sebuah pemandangan yang luar biasa indah, menarik pandangan setiap orang yang melintas. Pencahayaan artistik yang dirancang khusus menerangi setiap sudut bangunan, menonjolkan detail arsitektur dan menciptakan siluet yang dramatis di langit malam Makassar. Kubah-kubahnya bersinar lembut, memancarkan cahaya keemasan atau kebiruan yang memantul di permukaan air di sekitarnya, jika ada.
Atmosfer yang tercipta begitu tenang namun penuh dengan keagungan, mengundang pengunjung untuk berlama-lama mengagumi keindahan yang terpancar. Efek cahaya ini tidak hanya mempercantik masjid tetapi juga memberikan pengalaman spiritual yang mendalam, menjadikannya salah satu objek foto paling ikonik dan momen yang tak terlupakan bagi setiap wisatawan yang berkunjung di malam hari.
Kontribusi terhadap Pembangunan dan Ekonomi Lokal
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3434066/original/016106400_1618894444-000_98A23H.jpg?w=700)
Kehadiran sebuah bangunan ikonik seringkali membawa dampak berjenjang yang melampaui fungsi utamanya, termasuk dalam aspek pembangunan dan ekonomi di wilayah sekitarnya. Masjid 99 Kubah di Makassar, dengan keunikan arsitekturnya, telah secara tidak langsung memberikan dorongan signifikan bagi pengembangan infrastruktur dan memunculkan berbagai peluang ekonomi baru bagi masyarakat setempat. Dampak positif ini terjalin dalam berbagai sektor, menciptakan sinergi antara nilai spiritual dan pertumbuhan komunal.
Pengembangan Infrastruktur di Sekitar Masjid
Pembangunan dan keberadaan Masjid 99 Kubah secara bertahap telah mendorong pemerintah daerah untuk meningkatkan kualitas infrastruktur di sekitarnya. Hal ini penting untuk mendukung aksesibilitas dan kenyamanan bagi pengunjung serta masyarakat yang tinggal di area tersebut. Pengembangan ini mencakup beberapa aspek krusial:
- Peningkatan Akses Jalan: Perbaikan dan pelebaran ruas jalan menuju area masjid menjadi prioritas untuk menampung volume kendaraan yang meningkat, memudahkan mobilitas warga dan wisatawan.
- Fasilitas Transportasi Publik: Ketersediaan rute transportasi publik yang lebih baik, seperti angkutan kota atau bus, juga dikembangkan untuk memastikan kemudahan akses bagi siapa saja yang ingin berkunjung tanpa kendaraan pribadi.
- Penyediaan Utilitas Umum: Peningkatan layanan dasar seperti penerangan jalan, pengelolaan sampah, dan pasokan air bersih di area sekitar masjid juga menjadi fokus, mendukung lingkungan yang lebih bersih dan nyaman.
- Penataan Ruang Publik: Penataan area pedestrian, taman, dan ruang terbuka hijau di sekitar masjid turut diperhatikan, menciptakan lingkungan yang lebih estetis dan fungsional bagi aktivitas publik.
Peningkatan infrastruktur ini tidak hanya menguntungkan pengunjung masjid, tetapi juga secara langsung meningkatkan kualitas hidup dan nilai properti bagi warga yang tinggal di kawasan tersebut, menjadikan area sekitar masjid lebih terintegrasi dan modern.
Peluang Ekonomi Baru bagi Masyarakat Lokal
Popularitas Masjid 99 Kubah sebagai destinasi keagamaan dan arsitektur telah membuka gerbang bagi berbagai peluang ekonomi yang menguntungkan masyarakat lokal. Sektor pariwisata, khususnya wisata religi dan arsitektur, menjadi pendorong utama munculnya aktivitas ekonomi baru. Berbagai jenis usaha kecil dan menengah (UKM) tumbuh subur di sekitar area masjid, memanfaatkan keramaian pengunjung. Berikut adalah beberapa contoh peluang ekonomi yang muncul:
- Usaha Kuliner: Banyak warung makan, kafe, dan penjual makanan ringan tradisional yang bermunculan, menawarkan hidangan khas Makassar kepada pengunjung.
- Penjualan Oleh-oleh dan Cenderamata: Toko-toko yang menjual kerajinan tangan lokal, pakaian muslim, atau suvenir khas Makassar mendapatkan keuntungan dari tingginya minat wisatawan.
- Jasa Akomodasi: Penginapan skala kecil hingga menengah, seperti homestay atau losmen, mulai berkembang untuk menampung pengunjung yang datang dari luar kota.
- Transportasi Lokal: Para pengemudi taksi, ojek, atau angkutan online merasakan peningkatan pendapatan berkat tingginya permintaan transportasi menuju dan dari masjid.
- Pemandu Wisata Lokal: Sebagian masyarakat juga mengambil peran sebagai pemandu wisata, menawarkan informasi dan cerita menarik seputar masjid serta kota Makassar.
Peluang-peluang ini secara kolektif berkontribusi pada peningkatan pendapatan rumah tangga dan mengurangi angka pengangguran di wilayah tersebut, menciptakan ekosistem ekonomi yang lebih dinamis.
“Sejak Masjid 99 Kubah ini ramai dikunjungi, pendapatan warung makan kami naik drastis. Dulu sepi, sekarang setiap hari ada saja pengunjung dari luar kota yang mampir. Alhamdulillah, rezeki ikut mengalir.”
Ibu Fatimah, pemilik warung makan di sekitar area masjid.
“Masjid ini bukan hanya kebanggaan arsitektur, tapi juga penggerak ekonomi. Banyak tetangga saya yang sekarang punya usaha kecil-kecilan, jualan suvenir atau makanan. Ini benar-benar membawa berkah bagi komunitas kami.”
Bapak Budi, warga lokal dan pelaku usaha cenderamata.
Penutupan

Secara keseluruhan, Masjid 99 Kubah bukan hanya sebuah bangunan monumental, melainkan cerminan dari identitas dan aspirasi masyarakat Makassar. Dengan perpaduan arsitektur yang memukau, makna simbolis yang mendalam, dan perannya sebagai pusat spiritual serta sosial, masjid ini terus berdiri sebagai mahakarya yang menginspirasi, menjadikannya warisan berharga yang tak lekang oleh waktu dan menjadi kebanggaan bagi seluruh negeri.
Kumpulan Pertanyaan Umum
Siapa arsitek utama Masjid 99 Kubah Makassar?
Masjid ini dirancang oleh arsitek kenamaan Ridwan Kamil, yang saat itu menjabat sebagai Wali Kota Bandung.
Kapan Masjid 99 Kubah Makassar diresmikan atau dibuka untuk umum?
Meskipun sudah digunakan untuk ibadah sejak 2017, peresmian penuh Masjid 99 Kubah dilakukan pada tahun 2022.
Berapa luas area Masjid 99 Kubah Makassar?
Masjid ini berdiri di atas lahan seluas kurang lebih 10.000 meter persegi dengan luas bangunan mencapai sekitar 7.200 meter persegi.
Apakah non-Muslim diperbolehkan mengunjungi Masjid 99 Kubah?
Ya, Masjid 99 Kubah terbuka untuk umum, termasuk non-Muslim, dengan tetap menghormati aturan dan etika berbusana yang berlaku di tempat ibadah.
